Kepada Pemimpin di Masa Depan,
Apakah kau tahu
di negeri tercinta ini terjadi banyak bencana?
Tapi, bukan bencana alam
Melainkan bencana saling lempar tuduhan
tak ada yang mau mengalah
Saat orang ingin mengungkap kebenaran
orang yang lainnya tertawa,
"Mengapa baru sekarang?"
Lucu sekali, kau tahu
Saat orang lain itu mengungkapkan kebenaran,
orang yang lainnya lagi tertawa
"Mengapa baru sekarang?"
Terbahak-bahak ayam rumahku
Mana yang jujur, mana yang dusta
rasanya itu sudah tak penting
yang penting semua senang
yang penting semua menang
Ironinya, mereka asik bela diri (mungkin)
Dibawah sini, banyak yang lebih pantas dibela
Hak untuk hidup layak di negaranya
Hak untuk makan nasi hasil panennya
Jayakanlah negeriku.
Kepada pemimpin masa depan,
dari pemimpi di masa lalu.
Apakah kau tahu
di negeri tercinta ini terjadi banyak bencana?
Tapi, bukan bencana alam
Melainkan bencana saling lempar tuduhan
tak ada yang mau mengalah
Saat orang ingin mengungkap kebenaran
orang yang lainnya tertawa,
"Mengapa baru sekarang?"
Lucu sekali, kau tahu
Saat orang lain itu mengungkapkan kebenaran,
orang yang lainnya lagi tertawa
"Mengapa baru sekarang?"
Terbahak-bahak ayam rumahku
Mana yang jujur, mana yang dusta
rasanya itu sudah tak penting
yang penting semua senang
yang penting semua menang
Ironinya, mereka asik bela diri (mungkin)
Dibawah sini, banyak yang lebih pantas dibela
Hak untuk hidup layak di negaranya
Hak untuk makan nasi hasil panennya
Jayakanlah negeriku.
Kepada pemimpin masa depan,
dari pemimpi di masa lalu.
2 Comment:
Wah, keep on writing ya sist. Nice writing actually ^^
ah, thank you^^ and thanks for your visit:)
Post a Comment